-->
  • Jelajahi

    Copyright © GRESIKNEWS.ID
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iframe sync

    Iklan

    Tingkatkan Ketahanan Pangan dan Pendapatan Petani, Pemdes Kebonagung-Ujungpangkah Siap Ekspor Jeruk Nipis Milik Petani

    , Tuesday, November 12, 2024 WIB Last Updated 2024-11-13T06:51:36Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     

    Foto Dok. Pemdes : Calon Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) saat berkunjung di rumah petani jeruk nipis Desa Kebonagung-Ujungpangkah, Selasa, 12 November 2024. 

    GRESIK – Kepala Desa (Pemdes) Kebonagung, Kecamatan Ujungpangkah, Lubis Farisman akan memaksimalkan penjualan jeruk nipis yang sebagian besar dikembangkan oleh masyarakat. Harapannya, bisa menjadi desa penghasil jeruk nipis terbesar di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

     

    Dari informasi yang dihimpun, lahan kebun jeruk nipis di Desa Kebonagung seluas 450 hektar menghasilkan rata-rata per hektar 2 sampai 3 ton tiap panen.

     

    Pada tahun 2022, jeruk nipis Kebonagung telah diekspor dengan dilepas langsung Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani). Untuk itu, Pemerintah Desa terus memberikan perhatian agar potensi jeruk nipis bisa dioptimalkan dan menjadi daya tarik.

     

    "Warga kami mayoritas jadi petani jeruk nipis, sehingga potensi itu akan kami optimalkan," katanya, Selasa, 12 November 2024.

     

    Selain jeruk nipis, Lubis menjelaskan petani di desa juga mulai mengembangkan jeruk dengan varietas baru seperti jeruk lemon dan lain sebagainya.

     

    "Beberapa program seperti ketahanan pangan serta infrastruktur pertanian terus kami optimalkan untuk mendukung potensi pertanian yang luar biasa ini," imbuhnya.

     

    Sementara Camat Ujungpangkah Shofwan Hadi mendukung upaya Pemerintah Desa Kebonagung dalam mengoptimalkan potensi desa.

     

    "Kita terus mendorong kades untuk segera merealisasi kebun wisatanya sebagai wisata petik buah," kata Shofwan Hadi.

     

    Diketahui Untuk modal menamam jeruk nipis, mengaku mendapat bibit dari luar daerah yakni Blitar dan Tulungagung. Satu pohon bibit jeruk nipis dihargai Rp 8.000.

     

    Dalam lahan 4 hektar yang dikelola, rata-rata penghasilannya sangat memuaskan. Satu pohon jeruk nipis yang ditanam menghasilkan satu kilogram dengan masa panen satu seminggu sekali.

     

    Selama ini, pasar lokal telah menyerap habis jeruk nipis dari petani. Jeruk nipis ada yang dijual ke Surabaya dan Lamongan. (Tim Work).
     
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini