![]() |
Kegiatan pelatihan membuat pupuk kompos dari Masberling dan PT PON kepada Ibu-ibu RT 6, RW 1 Kelurahan Lumpur, Rabu, 25 Juni 2025.
GRESIKNEWS.ID – Warga RT 06 RW 01
Kelurahan Lumpur, Kecamatan Gresik, di pesisir Pantai Gresik terus mendapat
pelatihan mengelola sampah dari Kelompok Masyarakat Berdaya Peduli Lingkungan
(Masberling) Kabupaten Gresik bersama PT Petro Oxo Nusantara (PON). Harapannya
bisa meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah organik dan anorganik serta mencegah masyarakat
membuang sampah langsung ke laut.
Pelatihan
yang dilakukan Masberling bersama PT PON yaitu membuat pupuk kompos secara
langsung. Yaitu dari bahan-bahan daun kering di pot dan kotoran sisa ikan laut
yang dibuat ikan asin dan ikan dari tambak.
Diana
Rosanti, Ketua RT 6 RW 1, Kelurahan Lumpur, Kecamatan Gresik, mengatakan, masyarakat
telah beberapa kali ini mendapat pelatihan dari Masberling bersama PT PON
tentang mengelola sampah dengan baik. Yaitu pemisahan sampah organik dan
anorganik.
“Tahun
kemarin mendapat pelatihannya mengelola sampah organik dan anorganik. Tahun ini
mendapat peralatan untuk membuat pupuk kompos. Sehingga bisa langsung
diparaktekkan,” kata Diana Rosanti, kepada wartawan, Rabu, 25 Juni 2025.
Dari
pengelolaan pupuk kompos tersebut, digunakan memupuk tanaman di sekitar
pekarangan rumah warga. “Ada tanaman butorantas (buah, toga, sayuran dan
tanaman hias) di dalam pot, sekitar rumah warga dan lahan fasum. Sebab, kalau
langsung ditanam di tanah takut diserang tikus untuk dibuat gorong-gorong,”
imbuhnya.
Oleh
karena itu, Diana bersama masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Masberling
dan PT PON, sebab dengan sabar melatih masyarakat mengelola sampah menjadi
bernilai ekonomis. “Termasuk, memanfaatkan sampah anorganik menjadi kerajinan
dan menjadi bernilai ekonomis di Bank Sampah,” katanya.
Sementara Chairurrozi, Corporate Social Responsibility
(CS) Officer PT PON mengatakan, kegiatan pelatihan mengelola sampah ini terus
dilakukan kepada masyarakat di sekitar perusahaan. Harapannya, tumbuh pola
pikir masyarakat dalam mengelola sampah menjadi bernilai ekonomis. Sebab,
masyarakat Lumpur merupakan warga yang mata pencahariannya melaut dan ibu-ibu
mengelola menjadi ikan asin, sehingga diharapkan bisa mengelola sampah dari rumah
tangga dan tidak membuang sampah langsung ke laut.
“Daerah
Kelurahan Lumpur, Gresik ini merupakan dekat laut, sehingga diharapkan
masyarakat tidak membuang sampah langsung ke laut. Kita harapkan, dari
pendampingan dan pelatihan mengelola sampah dari Masberling ini, masyarakat
semakin meningkat kesadarannya dalam mengelola sampah. Sampah tidak dibuang
langsung ke laut dan mengurangi pembuangan ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
Sampah dikelola menjadi kompos dan sampah anorganik dipilah menjadi barang bernilai
ekonomis serta ditimbangkan ke Bank sampah juga bernilai ekonomis,” kata
Chairurrozi.
Dalam
pendampingan dan pelatihan tersebut, masyarakat RT 6 RW 1 Kelurahan Lumpur
mendapat bantuan peralatan komposter yang lengkap. Sehingga, bisa langsung dipraktikan
oleh masyarakat. “Pemberian tong plastik bekas, untuk tempat mengelola kompos
ini untuk memaksimalkan sampah organik dari pengelolaan limbah ikan, sebab
daerah lumpur banyak usaha pengelolaan ikan asin dan ikan bandeng tambak,”
katanya.
Selain
itu juga ada kegiatan tukar sampah dengan Sembako yang berisi mie instan,
minyak goreng dan tepung. Warga antusias menyetorkan sampah nya, adapun sampah
hasil dari Penukaran di hibahkan kepada Bank Sampah Resik Asri yang merupakan
Bank Sampah RT 06 RW 01 Kelurahan Lumpur.
Ketua
Masberling Kabupaten Gresik, Sujakfar mengatakan, dalam rangkaian memperingati
hari lingkungan hidup sedunia tahun 2025 ini, perlu inovasi dari masyarakat
dalam mengelola sampah harus ditingkatkan. Agar terwujud lingkungan yang bersih
dan asri. Sebab, Kelurahan Lumpur merupakan daerah di dekat Pantai Gresik dan
daerah perkotaan yang padat pemukiman, sehingga pengelolaan sampah organik
menjadi kompos merupakan pelatihan yang tepat.
Sehingga,
dari pelatihan tersebut warga RT 6 RW 1 Kelurahan Lumpur ini diberi 4 peralatan
komposter dari tong plastik bekas dan ember bekas. “Pupuk kompos ini untuk
memupuk tanaman buah, toga, sayuran dan tanaman hias bisa hidup dan tumbuh
lebih hijau dan lingkungan menjadi lebih asri,” kata Sujakfar. (Youn).