-->
  • Jelajahi

    Copyright © GRESIKNEWS.ID
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iframe sync

    Iklan

    Peringatan Hari AIDS Sedunia, Wakil Bupati Gresik Bu Min Ajak Masyarakat Berikan Hak Yang Sama Terhadap ODHA

    , Thursday, December 12, 2024 WIB Last Updated 2024-12-14T05:57:18Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     

    Foto Dok. Diskominfo : Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah saat di Aula Dhurung Bawean, Kantor Pemkab Gresik, Kamis, 12 Desember 2024.



     

    GRESIKNEWS.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab ) Gresik menggelar sarasehan peringatan hari AIDS sedunia tahun 2024. Kegiatan bertema ‘Hak Setara Untuk Semua, Bersama Kita Bisa’. Diharapkan, orang dengan HIV (ODHIV), orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dan anak dengan HIV/IADS (ADHA) bisa mendapat hak-haknya dan menjalani hidup secara mandiri. 

     

    Wakil Bupati (Wabup) Gresik Aminatun Habibah mengatakan, salah satu persoalan bangsa yang belum bisa teratasi dan belum bisa terurai dengan baik sampai saat ini adalah penyebaran virus HIV/AIDS.

     

    “HIV/AIDS menjadi permasalahan tidak hanya sebatas sisi kesehatan saja. Tetapi juga menjadi perhatian sosial, politik, agama, hingga ekonomi,” kata Wabup Gresik Aminatun Habibah yang akrab disapa Bu Min, saat di Aula Dhurung Bawean, Kantor Pemkab Gresik, Kamis, 12 Desember 2024.

     

    Menurut Bu Min, selaras dengan tema Hari AIDS sedunia 2024, ‘Hak Setara Untuk Semua dan Bersama Kita Bisa’, diharapkan orang dengan HIV (ODHIV), orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dan anak dengan HIV/IADS (ADHA) bisa mendapat hak-haknya dan menjalani hidup secara mandiri. 

     

    “Saat ini yang menjadi tantangan terbesar adalah stigma dan diskriminasi terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA),” ujarnya.

     

    Wabup menambahkan, pentingnya pendekatan yang inklusif dalam pemenuhan hak-hak setiap individu. Termasuk akses terhadap layanan kesehatan yang setara tanpa stigma dan diskriminasi.

     

    Menurutnya, dengan mengeliminasi stigma dan diskriminasi menjadi upaya penting dalam keberhasilan penanggulangan HIV AIDS menuju three zero pada tahun 2030. 

     

    “Upaya ini sangat membutuhkan dukungan lintas program maupun lintas sektor. Saya berharap kepada jajaran kesehatan, duta peduli HIV/AIDS, OPD, lembaga dan mitra terkait dapat mengambil peran aktif dalam memberikan edukasi dan sosialisasi. Serta melaksanakan berbagai kegiatan yang mendukung penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Gresik,” tegas Bu Min.

     

    Melalui momentum hari AIDS sedunia tahun 2024, Wabup Gresik Bu Min juga menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat. Serta memperkuat kolaborasi dalam menanggulangi penyebaran penyakit HIV/AIDS.

     

    “Mudah-mudahan melalui sarasehan ini kita dapat memperkuat komitmen bersama dalam pencegahan HIV/AIDS di Kabupaten Gresik,” katanya.

     

    Sedangkan, Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Gresik, dr. Adi Yumanto menambahkan, pada awal tahun 2024 kegiatan KPA lebih kepada pencegahan. Selain itu memberikan pelatihan kepada duta peduli dan kegiatan rutin lainnya. Seperti penyuluhan kesehatan, sosialisasi ke sekolah dan luar sekolah hingga sarasehan.

     

    Total kasus baru sejak 2019 hingga Oktober 2024 sejumlah 667 kasus padahal target kita pada 2030 harus nol kasus three zero Nol kasus HIV AIDS, nol kematian dan diskriminasi. Melalui sarasehan ini Gresik bisa mengurangi HIV AIDS.

     

    Menanggulangi HIV/AIDS terang dalam Perda 10 tahun 2020 yaitu warga harus ikut peduli dalam penanggulangan.

     

    “Menyambut hari AIDS sedunia, upaya pencegahan HIV/AIDS tidak harus dilakukan KPA maupun duta peduli saja. Namun perlunya langkah strategis berbasis kolaborasi dengan pendekatan pentahelix,” kata dr. Adi Yumanto.

     

    Pada kesempatan tersebut Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah juga turut menyerahkan bantuan secara simbolis dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Gresik yang diberikan kepada ODHA dan ADHA

     

    Turut hadir Kepala Bagian (Kabag) Kesra, Yusuf Anshori, Kabid Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik, dr. Puspitasari Wardani serta organisasi perempuan Gresik. (Tim)

     

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini