![]() |
Foto Dok. Panitia : Kegiatan eremoni groundbreaking proyek pembangunan pabrik Neo Pentyl Glycol (NPG) berkapasitas 30.000 Ton Per Annum (TPA) di Kawasan PT PON, Kelurahan Tlogopojok, Kecamatan/Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, Rabu, 4 Desember 2024.
GRESIKNEWS.ID – PT Petro Oxo Nusantara (PON) telah melaksanakan seremoni groundbreaking proyek pembangunan pabrik Neo Pentyl Glycol (NPG) berkapasitas 30.000 Ton Per Annum (TPA). Harapannya bisa mengurangi produk impor NPG dan meningkatkan ekspor NPG, sebab akan menjadi pabrik NPG pertama di Indonesia dan Asia Tenggara.
Dalam
sambutannya Presiden Direktur PT Petro Oxo Nusantara, Jaya Martapa mengatakan, proyek
NPG, adalah senyawa kimia organik yang dihasilkan melalui proses kondensasi
aldol formaldehyde dan isobutyraldehyde. Dengan teknologi proses hidrogenasi
mutakhir, sehingga akan menjadi produk berkualitas tinggi dengan dampak polusi
dan limbah yang minim terhadap lingkungan.
“Kami
yakin, pabrik ini akan menjadi salah satu pilar penting dalam mendukung
hilirisasi industri petrokimia nasional dan akan membuka lebih banyak lapangan
kerja bagi warga lokal,” kata Jaya Martapa, dalam rilis kepada wartawan, Rabu, 4 Desember 2024.
Lebih
lanjut Jaya Martapa menambahkan, sebagai langkah strategis terhadap hilirisasi
industri petrokimia nasional, PT PON akan memproduksi produk diversifikasi
baru, yaitu NPG berkapasitas 30.000 TPA, sekaligus akan menjadi pabrik NPG
pertama di Indonesia dan Asia Tenggara.
Sesuai rencana, pembangunan Pabrik NPG
akan memakan waktu sekitar 2 Tahun dan ditargetkan beroperasi pada April Tahun
2026.
“Total
nilai investasi mencapai Rp 856 Miliar. pabrik NPG berdiri di atas lahan seluas
kurang lebih 2 Hektar. Dengan teknologi yang ramah lingkungan, kami
menghadirkan standar baru dalam produksi produk petrokimia berkualitas tinggi.
Serta 80 persen dari total produksi NPG kami akan diekspor ke pasar global,
dengan tujuan pasar utama adalah China, India dan Asia Tenggara,” katanya.
Pabrik NPG milik PT PON akan menjadi
yang pertama di Indonesia dan Asia Tenggara. Capaian ini menandai tonggak
penting dalam upaya perusahaan untuk meningkatkan daya saing industri
petrokimia nasional di tingkat global. Dengan teknologi yang ramah lingkungan,
PT PON menghadirkan standar baru dalam produksi produk petrokimia berkualitas
tinggi.
“NPG berfungsi untuk meningkatkan
stabilitas dari produk petrokimia terhadap panas, cahaya dan air. NPG dalam
dunia industri dapat diaplikasikan sebagai sintesis poliester, cat, pelumas,
bahan baku produksi unsaturated resin poliester, saturated resin alkyd, busa poliuretan,
hingga aditif untuk pelumas bermutu tinggi,” punglasnya.
Diketahui,
dalam seremoni
Groundbreaking dihadiri jajaran Forkopimda Kabupaten Gresik dan Forkopimcam,
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Jawa Timur I, Direksi PT Pertamina
(Persero), Direksi dan Dewan Komisaris PT Petro Oxo Nusantara, Pemegang Saham
PT Petro Oxo Nusantara yaitu PT Tuban Petrochemical Industries dan PT Tuban
Propilena Nusantara (TPN), serta sejumlah pihak terkait lainnya.
Sebagai simbol awal akan dimulainya proyek, acara tersebut diawali dengan seremoni kegiatan peletakan batu pertama dilanjutkan dengan menekan sirine secara serentak oleh para tamu kehormatan. (Ayu S).