Foto kegiatan KKN Mahasiswa UMG di Balai Dusun Mojoroto, Desa/Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik, Rabu, 6 Agustus 2025.
GRESIKNEWS.ID
– Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) menggelar Kuliah Kerja Nyata
(KKN) dengan talkshow bersama Usaha Mikiro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Balai
Dusun Mojoroto, Desa/Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik, Rabu, 6
Agustus 2025.
Kegiatan
bagian dari program unggulan yang mengedepankan kolaborasi antara mahasiswa,
masyarakat dan Pemerintah Desa.
Agenda
dibagi dalam dua sesi utama. Mulai dari praktik pembuatan kerupuk daun kelor,
dipandu Ketua Kader Lingkungan Desa Balongpanggang. Eka Ernawati.
Peserta,
dari ibu-ibu PKK dan warga sekitar, sangat antusias mengikuti tahapan pembuatan
kerupuk, mulai dari pengolahan bahan mentah hingga proses pengemasan produk.
Kemudian,
penyuluhan mengenai regulasi dan legalitas usaha dari Dinas Koperasi,
Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Gresik Anwar Husin,
S.Pd.
Dalam
pemaparannya, pentingnya NIB (Nomor Induk Berusaha), PIRT (Sertifikat Pangan
Industri Rumah Tangga). “Ada juga sertifikasi halal sebagai bentuk penguatan
identitas dan keberlanjutan produk UMKM di pasar lokal maupun nasional,” kata Anwar
Husin.
Ketua
Pelaksana kegiatan KKN Anang Firdaus, menyampaikan harapan terhadap manfaat dari
kegiatan talkshow. “Dengan memiliki identitas usaha yang legal hingga
sertifikasi halal, diharapkan produk hasil pertanian dari UMKM-UMKM Desa
Balongpanggang memiliki daya saing, juga memiliki pangsa pasar yang lebih luas
untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” kata Anang Firdaus.
Dari
kegiatan tersebut, suasana berlangsung penuh semangat dan keakraban. warga semakin
terjalin. Warga aktif bertanya dan berbagi pengalaman. Ini mencerminkan adanya
kebutuhan akan pengetahuan yang aplikatif dalam mengembangkan usaha rumahan.
Kegiatan
ini merupakan bagian dari implementasi tema besar KKN 2025 UMG, yaitu
Diversifikasi Produk Hasil Pertanian untuk Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi
Lokal. Melalui kegiatan ini, mahasiswa turut berperan sebagai agen pemberdaya,
penyambung informasi dan penggerak potensi lokal yang selama ini belum tergarap
optimal.
“Mahasiswa
harus mampu menjadi kontributor ide, fasilitator masyarakat, sekaligus advokat
bagi kepentingan rakyat. Ini bagian dari tanggung jawab moral dan intelektual
yang melekat pada mahasiswa,” tambah Anang.
Dari
kegiatan ini, tampak kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat bisa menjadi
penggerak perubahan dari desa, oleh desa dan untuk desa. (Anang F).