![]() |
Kegiatan peringatan Haul ke-100 Kiai H. Muhammad Zubair di Makam Umum Telogopojok, Kecamatan Gresik, Jumat, 25 April 2025.
GRESIKNEWS.ID
– Kepala Balai Diklat Keagamaan Semarang, Jawa Tengah, Dr. H. Muchammad Toha
dalam mewakili keluarga Kiai H. M. Zubair menyampaikan perjuangan dan amalan
yang perlu dicontoh oleh generasi sekarang.
Disampaikan
Dr. H. Muchammad Toha sebagai tokoh Gresik menjelaskan perjuangan dan
kedermawanan sosok almarhum Kiai H. M. Zubair, Mustasyar (Penasihat) Pengurus
Besar nahdlatul Ulama (PBNU) yang pertama dari Gresik, di masa Hadratussyaikh Kiai
H. M. Hasyim Asy’ari sebagai Rais (Ketua) Akbar Nahdlatul Ulama.
Dalam
pemaparannya secara singkat, Kiai Toha mengajak para hadirin majelis haul ke
100, almarhum Kiai H. M. Zubair untuk bersama-sama meneladani perjalanan Kiai. H.
M. Zubair. Menurutnya, Almarhum Kiai Zubair ialah tokoh yang luar biasa, sebab
dalam sejarah hidupnnya sudah belajar ke Mekkah. Dimana perjalanannya untuk
sampai ke Tanah Suci Mekkah tidak mudah di zaman dahulu.
“Jaman
sekarang memang dekat ke Mekkah itu, naik pesawat hitungan jam sudah sampai.
Jaman dulu naik kapal. Kalau berangkat dari Gresik ke Tanjung Perak, Surabaya
naik perahu. Lalu naik kapal menuju Palembang, kemudian transit kedua ke Banda
Aceh. Di sana, jaman dulu, ada tempat karantina jamaah haji, ‘gudek-gudekan’
(bangunan/pemondokan) hingga saat ini masih ada bangunannya. Lalu dari Banda
Aceh melanjutkan perjalanan selama berhari-hari bahkan berbulan-bulan.
Bergantung pada penguasaan kapal dengan gelombang laut menuju ke Jeddah. Kok
saya tahu? Karena saya pernah menapak tilasi perjalanan haji,” Doktor Toha,
sapaan akrabnya, Jumat, 25 April 2025.
![]() |
Kegiatan peringatan Haul ke-100 Kiai H. Muhammad Zubair di Langgar Pondok, Pekauman, Kecamatan Gresik, Jumat, 25 April 2025
Dengan
suasana dan keadaan saat itu, Doktor Toha yang juga sebagai A’wan PCNU Gresik
itu lantas mengajak hadirin merenungkan secara mendalam, bagaimana perjalanan
Mbah Kiai Zubair yang berangkat haji dengan kesungguhannya. Mulai dari
persiapannya secara ekonomi, kekuatan niat untuk belajar, hingga landasan ilmu
penunjang guna bertahan di tanah suci, yaitu penguasaan bahasa Arab.
Selain
memaknai kisah perjalanan hidup Kiai Zubair, Doktor Toha juga dengan kesempatan
yang singkat itu, mengajak jamaah Haul 100 tahun wafatnya KH Zubair untuk
melanjutkan perjuangannya, salah satu cara yaitu dengan memperkuat ukhuwah
Islamiah dan menjauhi dari pertikaian.
![]() |
Cucu almarhum Kiai H. M Zubair yaitu Kiai.H Chisni Umar Burhan saat di Makam Umum Telogopojok, Kecamatan Gresik, Jumat, 25 April 2025. |
Sementara Cucu almarhum Kiai H. M Zubair yaitu K.H Chisni Umar Burhan menjelaskan, bahwa Kiai Zubair berasal dari Morodemak, Kabupaten Demak Jawa Tengah yang diambil menantu oleh seorang tokoh di Gresik.
“Bertahun-tahun
Kiai Zubair mulang ngaji (ngajar ngaji) di Gresik. Murid-muridnya hingga dari
luar kota Gresik. Tahun depan, mudah-mudahan kita bisa menyuguhkan biografi
Kiai Zubair,” kata Kiai Chisni, yang juga merupakan Musytasyar PCNU Gresik.
Dalam
Haul ke 100 Kiai H. M, Zubair dilakukan berbagai acara. Mullai khotmil Quran,
ziarah makam Kiai H. M, Zubair di Makam Umum Telogopojok, Kecamatan Gresik,
pembacaan Surat Yasin dan Tahlil Putra dan Putri serta tahlil anak-anak bazar jajanan
di komplek Langgar Pondok seharga Rp 2000. Jajan dibuat oleh warga sekitar
Langgar Pondok.
Diketahui
Haul Kiai H. M. Zubai dilaksanakan setiap Jum’at terakhir di Bulan Syawal dan warga
Pekauman, Kecamatan Gresik melaksanakan Haul Ke 100 dengan penuh khimat. (Youn).