GRESIKNEWS.ID – Hadir di Puncak Resepsi Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Masjid KH Robbach Ma’sum, Balongpanggang, Gresik, Wakil Bupati Gresik, Asluchul Alif, berharap agar NU terus berkontribusi mendukung jalannya pemerintahan di Kabupaten Gresik, Sabtu, 22 Pebruari 2025.
Acara
yang mengusung tema Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat, menekankan
pentingnya kebersamaan dalam membangun bangsa.
Acara
tersebut dihadiri Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU, Syaifullah Yusuf; Wakil
Rois PWNU Jawa Timur, Abdul Matin; Ketua DPRD Kabupaten Gresik, Syahrul Munir;
Ketua PCNU Gresik, Mulyadi; serta jajaran Forkopimda dan Forkopimcam Kabupaten
Gresik.
Dalam
sambutan Wakil Bupati (Wabup) Gresik, Asluchul Alif, menyampaikan harapannya
agar NU terus berkontribusi dalam mendukung jalannya pemerintahan di Kabupaten
Gresik.
"Semoga
NU dapat memberikan warna yang cemerlang dalam pemerintahan yang baru dilantik.
Sebelumnya, kontribusi warga Nahdliyin sudah sangat baik. Kini, kita perlu
membangun kolaborasi yang lebih intens untuk kemajuan bersama," kata Wabup
Alif, dalam rilis Diskominfo Gresik.
Lebih
lanjut, ia menyoroti tantangan besar di era digitalisasi. Menurutnya, pesatnya
perkembangan teknologi informasi harus diimbangi dengan pemanfaatan yang bijak,
agar tidak menimbulkan perpecahan akibat misinformasi dan hoaks.
"Tantangan
kita ke depan adalah digitalisasi. Untuk menghadapinya, pertama, cara dakwah
kita harus melek digital. Kedua, kita harus memanfaatkan digitalisasi, terutama
media sosial, secara maksimal untuk kebaikan. Jangan sampai disalahgunakan,
apalagi untuk menyebarkan hoaks yang tidak jelas asal-usulnya," tambahnya.
Sementara
itu, Menteri Sosial yang juga menjabat sebagai Sekjen PBNU, Syaifullah Yusuf
(Gus Ipul), memberikan pengarahan kepada para peserta mengenai pentingnya
refleksi terhadap perjuangan para ulama dalam mendirikan NU lebih dari satu
abad yang lalu.
"Mari
kita bayangkan bagaimana kondisi NU 100 tahun yang lalu. Para alim ulama penuh
ketakwaan dan ketulusan dalam perjuangan. Mereka mendirikan NU tanpa campur
tangan pejabat, murni demi menjaga ajaran Ahlussunnah wal Jamaah," kata Syaifullah
Yusuf.
Sebagai
kader NU, ia menegaskan bahwa generasi muda memiliki peran penting sebagai
penerus perjuangan para ulama. Ia juga berpesan agar dalam menjalankan
pemerintahan, nilai-nilai NU tetap dijadikan pedoman.
“NU
lahir di tengah penjajahan, menjadi benteng perjuangan umat dan kebangkitan
bangsa. Sebagai santri, kita adalah penerus perjuangan para ulama. Kita harus
berpegang teguh pada nilai-nilai yang diajarkan para kiai," katanya.
Di
sisi lain, Ketua PCNU Gresik, Mulyadi, menekankan bahwa peran para kiai tetap
dapat menjaga kultur jam'iyah Nahdlatul Ulama di tengah arus industrialisasi.
Ia berharap momentum Harlah NU ini menjadi ajang untuk mempererat kerja sama
antar kader.
"Kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah hadir. Mari kita
manfaatkan Harlah NU ini sebagai sarana konsolidasi kader guna memperkuat peran
NU dalam masyarakat," ujarnya.
Sebagai
penutup, acara diakhiri dengan pemberian penghargaan PCNU Gresik Award bagi
Pengurus Ranting Terbaik, diikuti dengan doa bersama sebagai wujud syukur atas
perjalanan panjang NU dalam menjaga nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah di
Indonesia, khususnya di Kabupaten Gresik. (Youn).