masukkan script iklan disini
Kejadian yang tidak bisa dilupakan oleh Ponpes Langitan, Widang, Tuban, pada Jumat, 10 Oktober 2016. Saat itu, 25 santri sedang belanja ke Pasar Babat untuk keperluan kebutuhan pondok. Sebanyak 25 santri naik perahu kecil yang biasa dipakai oleh masyarakat sekitar menyeberangkan orang.
Ternyata, saat hari itu, 25 santri naik perahu, belum sampai ke tepi sungai perahu tiba-tiba oleng dan mengakibatkan 25 santri tenggelam.
Dari 25 santri yang tenggelam, 7 santri meninggal dunia hanyut di sungai Bengawan Solo, Babat, Lamongan. 3 dari 7 Santri tersebut adalah anak dari warga Kabupaten Gresik.
Dari 25 santri yang tenggelam, 7 santri meninggal dunia hanyut di sungai Bengawan Solo, Babat, Lamongan. 3 dari 7 Santri tersebut adalah anak dari warga Kabupaten Gresik.
Salah satunya yaitu putra KH Umar Thoha, seorang imam di Masjid Jami' Gresik. Ini video awal kisah tenggelamnya perahu yang dimuati 25 santri dan proses pencarian oleh orang tua serta tim Basarnas. https://www.youtube.com/watch?v=xTLSAOvlYL4
Setelah proses pencarian dan evakuasi oleh tim Basarnas ditemukan jasat-jasat santri mengapung di sungai Bengawan Solo, Babat, Lamongn. Ini Videonya https://www.youtube.com/watch?v=iQod2xpyBhQ
Bahkan, saat Putra KH Umar Thoha, banyak masyarakat yang ikut mensolatkan dan mengantarkan jenazah sampai ke pemakaman umum Kelurahan Telogopojok, Kecamatan Gresik. https://www.youtube.com/watch?v=9chFxs5QL-o .
Setelah proses pencarian dan evakuasi oleh tim Basarnas ditemukan jasat-jasat santri mengapung di sungai Bengawan Solo, Babat, Lamongn. Ini Videonya https://www.youtube.com/watch?v=iQod2xpyBhQ
Bahkan, saat Putra KH Umar Thoha, banyak masyarakat yang ikut mensolatkan dan mengantarkan jenazah sampai ke pemakaman umum Kelurahan Telogopojok, Kecamatan Gresik. https://www.youtube.com/watch?v=9chFxs5QL-o .
Masyarakat Gresik sangat berduka sebab, salah satu Putra KH Umar Thoha yaitu Abdullah Umar merupakan anak yang cerdas dan suka menolong. https://www.youtube.com/watch?v=KVxzzn8zoE0 .